PKBM Harapan Bangsa, Memperingati Hari Pahlawan 2019

Para Pendidik dan Tenaga kependidikan (PTK)Lingkup PKBM Harapan Bangsa kota Kupang bersama Peserta didik PAUD, Paket A dan C memperingati Hari Pahlawan di lapangan upacara PKBM Harapan Bangsa. upacara dipimpin oleh Direktur PKBM Harapan Bangsa (Petrus Allung, SH).

Di sela-sela memperingati Hari Pahlawan tahun ini, Direktur berpesan kepada seluruh Perangkat Kerja (PTK) dan Peserta Didik diberikan motivasi Semangat Kepahlawanan kepada seluruh peserta upacara, bahwa dalam sejarah Bangsa Indonesia mencatat, begitu sedih dan pilu, rasa Luka dan sabetan teriris-iris menyayat hati kita sebagai anak cucu dan cece dari para pahlawan yang telah gugur secara beringas, oleh para penjajah pada masa lampau.

Peristiwa piluh itu dirasakan oleh Pahlawan-pahlawan kita waktu itu, mereka menjadi korban keganasan para kolonial, bukan karena terlilit hutang, bukan karena mereka adalah penjahat, namun krn membela Bangsa,perjuangan tanpa pamrih,tanpa kenal lelah,perasaan mendara daging tiada hari tanpa semangat, tiada hari tanpa ketakutan, tiada hari tanpa membalut merah putih.tiada hari tanpa mengangkat Banbu runcing sebagai Lambang ksatria pahlawan Indonesia.

Tuhan telah membuat seluruh Dunia mengakui keagungan Tuhan melalui kemenangan dalam derita yang panjang, dengan mengangkat ikrar diUjung Bambu Runcing ada Kemerdekaan/kebebasan negara Indonesia.

Saat ini jangan katakan kita sudah merdeka.jika kita masih terbelenggu dengan kemiskinan, kebodohan, gizi buruk, stunting, kemerosotan mental/ moral, keterbelakangan idealisme.

Bentuk-bentuk penjajahan masa kini adalah bukan lagi Indonesia dijajah dengan senjata canggih, namun dijajah dengan Peredaran narkoba, seks bebas, human Trafiking, gerakan intoleran, perang dingin dengan membenturkan Isu SARA, dan penyebaran faham radikal.siapa Pahlawan yang bisa melawan penjajahan terselubung? Untuk menjawab pertanyaan diatas perlu seluruh kita Warga negara berkomitmen memeranginya.pundak kepahlawanan kini menjadi tanggungjawab kita sebagai pendidik yang sering disebut Tulang Punggung Bangsa Indonesia.mari kita  kembali sebagai Pendidik yang adalah PAHLAWAN tanpa Tanda jasa, tapi kitalah sebagai central edukasi bagi anak bangsa yang dapat berlindung dan berharap untuk bangkitmenggantikan para Pahlawan yang telah gugur.

Kepada seluruh Peserta didik, (Direktur Petrus Allung) berpesan bahwa: seluruh kita berjuang melawan senjata penjajah sangat modern, salah satunya adalah munculnya Revolusi Industri 4.0. Untuk itu dengan salah satu cara mengangkat senjata yang ampuh adalah mengangkat derajat Bangsa Indonesia dengan kepintaran, kecerdasan, dan kemandirian.disitulah wujud jati diri bangsa diakui Dunia.mari kita berjuang demi kejayaan Indineaia Khususnya pulau Flobamorata (pinta Petrus Allung, SH).

Bagikan: