https://youtu.be/ZO5YDJM_EBg
Guru yang Berkualitas Menghasilkan Pendidikan yang Berkualitas
Dalam konsep yang lebih luas, kualitas pendidikan mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pendidikan yang menyangkut proses dan atau hasil ditetapkan sesuai dengan pendekatan dan kriteria tertentu. Proses pendidikan merupakan suatu keseluruhan aktivitas pelaksanaan pendidikan dalam berbagai dimensi baik internal maupun eksternal, baik kebijakan maupun oprasional, baik edukatif maupun manajerial, baik pada tingkatan makro (nasional), regional, institusional, maupun instruksional dan individual; baik pendidikan dalam jalur sekolah maupun luar sekolah, dsb. Dalam bahasan ini proses pendidikan yang dimaksud adalah proses pendidikan Proses pendidikan yang berkualitas ditentukan oleh berbagai faktor yang saling terkait. Kualitas pendidikan bukan terletak pada besar atau kecilnya sekolah, negeri atau swasta, kaya atau miskin, permanen atau tidak, di kota atau di desa, gratis atau membayar, fasilitas yang “wau dan keren”, guru sarjana atau bukan, berpakaian seragam atau tidak. Faktor-faktor yang menentukan kualitas proses pendidikan suatu sekolah adalah terletak pada unsur-unsur dinamis yang ada di dalam sekolah itu dan lingkungannya sebagai suatu kesatuan sistem. Salah satu unsurnya ialah guru sebagai pelaku terdepan dalam pelaksanaan pendidikan di tingkat institusional dan instruksional.
Kompetensi Guru Profesional
Seorang guru profesional harus memahami dan menyadari bahwa dalam proses pendidikan itu tidaklah tepat bila siswa/Peserta didik itu selalu dibimbing untuk membentuk aspek intelligence quotient (IQ) saja akan tetapi harus berimbang dengan aspek emotional quotient (EQ). Daniel Golmen menjelaskan bahwa IQ itu hanya menyumbangkan 20 % terhadap keberhasilan seseorang, dan 80 % selebihnya ditentukan oleh aspek EQ. Dengan demikian dalam aspek emotional quotient ini tentu seorang guru profesional berusaha agar pada diri seorang peserta didik harus terwujud karakter manusia seperti dijelaskan oleh Patricia Patton yaitu adanya self-awareness, mood management, self- motivation, impluse control dan people skills.
Dalam konsep lain seperti rumusan prinsip-prinsip pendidikan oleh Jacques Delors dalam dokumen komisi pendidikan UNESCO berjudul learning the treasure within bahwa pendidikan harus mendorong jiwa seseorang agar dapat;
- Belajar untuk mengetahui (learning to know),
- Belajar untuk berbuat (learning to do),
- Belajar untuk menjadi seseorang (learning to be) dan
- Belajar untuk dapat hidup bermasyarakat (learning to live together).
Oleh karena itu seorang guru profesional harus memiliki kemampuan emosional pula, atau setidaknya seorang guru harus memiliki jiwa yang efektif atau memiliki karakter yang baik dalam proses pendidikan.
Bagikan: